Indrarinda V - Field Trip has begun

Hari yang dinanti tiba. Field trip. Tujuan field trip kami adalah pulau dewata, Bali. Yang kata banyak orang, pulau sejuta pesona. Kami berangkat dari Surabaya malam hari. Waktu aku tiba, 3 bus pariwisata sudah berjajar di halaman kampusku yang luas. Aku bergabung dengan teman-teman lainnya, sampai Farhan –si ketua panitia- memanggilku. Dia berdiri bersama seorang laki-laki di dekat bagasi bus 1. Ow, itu kan mas yang kutabrak waktu itu. Jadi kami memakai jasa travel agent mas itu to?. Yah berhubung aku tidak ikut voting waktu itu, jadi aku tidak tahu.
“Ariiinndaaaa… absen duluu! Bawa koper kamu kesini!” Teriak Farhan memanggilku.
Aku berjalan menarik koper besarku, menghampirinya.
“Aku di bus ini?” Tanyaku.
“Iya, kamu di bus ini sama aku, jatah di belakang jagain pintu sama aku.” Jelas Farhan.
“Hah? Yang bener Han?” Aku masih belum nyambung.
“Iya nyuuuukk, gimana sih? Kan uda dari kmarin-kmarin seat nya dibagi. Katanya kamu iya iya aja duduk dimanapun sama aku.” Jelas Farhan lagi. Setengah jengkel karena kelakuanku yang suka lupa.
“Hehe, iya iya, oke bos.” Aku meringis.
“Yaudah aku absen yg lain dulu.” Farhan pergi.
Aku ditinggalkan bersama mas itu. Mas yang tak kuketahui namanya. Yang kutabrak tempo hari. Mas dengan kemeja dark-brown.
“Sini mbak kopernya.” Pinta mas itu. Dia mengeluarkan name tag untuk dipasang di koperku.
“Namanya?” tanya mas itu. Siap menuliskan namaku di name tag.
“Arinda.” Jawabku singkat.
Mas itu diam. Tidak segera menuliskan namaku.
“Lengkapnya?” tanyanya lagi.
“Fajar Arinda Pramesthi.” Jawabku lagi.
Mas itu menoleh kearahku, memandangku dengan pertanyaan.
“Asli?” tanyanya seperti tak percaya.
“Ya asli lah.”
“Yakin itu nama kamu?” Tanyanya lagi. Seperti orang curiga. Kenapa dengan mas ini?
“Mau lihat KTP ta?” balasku meyakinkan, siap mengeluarkan KTP.
“Oh nggak kok, percaya deh.” Mas itu tersenyum. Masih penuh tanya.
Setelah menuliskan identitasku di name tag. Dia memasangkanya ke koper. Seperti orang nerveous. Lama sekali dia memasangkan. Grogi. Ah mas ini aneh.
Aku berada di bus 1. Di seat belakang dekat pintu bersama Farhan. Dan oh! Bertemu mas itu lagi. Dia menjadi tour leader di bus kami. Sebelum berangkat Farhan memimpin doa, dan mas itu membagikan jadwal kunjungan tanpa berkenalan terlebih dahulu. Kemudian dia berjalan dari depan ke belakang, mengecek keadaan para peserta. Sampai di dekat kursiku dia berhenti. Aku masih duduk sendiri, Farhan masih diinterogasi oleh Bu Winda, dosen kami.
“Kamu duduk di sini?” Tanya masitu.
“Iya.”
“Sama Farhan?”
“Iya. Kenapa mas?”
Farhan datang.
“Dia gak bisa duduk sama sembarang orang mas, bahaya. Pawangnya aku soalnya.” Kata Farhan menyambung.
“Iya mas, Farhan itu bodyguardku.” Kataku menambahi.
“Pawang nyuk, bukan bodyguard. Ogah ah jadi bodyguardmu.”
Mas itu tertawa mendengar kami. Kemudian pergi ke kursi depan. Bus pun berangkat.

0 komentar:

Posting Komentar

About this blog

happy reading

Total Pageviews

Followers

About Me

Foto Saya
dianpra
Writing for Pleasure
Lihat profil lengkapku

thanks for visiting