Balikin Hati Gue IV

Diam-diam setelah Adis hilang dari pandangan Maha dan dipastikan masuk ke kelasnya, Maha kembali ke Auditorium, masuk lagi kemudian ia menaiki kursi yang ada di bawah salah satu jendela gedung, mengambil sesuatu yang diletakkan di angin-angin jendela. Sebuah Handycam dalam keadaan on. Semua hal yang terjadi di dalam Auditorium tersebut terekam di dalamnya.
“Ini emang Drama, tapi Aku berharap suatu saat ini bukan sekedar drama, ini bakal jadi kenyataan. Mungkin saat ini Aku bukan orang yang Kamu cintai dan kalo orang yang bakal Kamu cintai adalah suami Kamu kelak, Aku ingin jadi suami Kamu.
***
Dua hari yang lalu…
“Ha, Lo dapet salam lagi dari kelas 1” Reno membuyarkan konsentrasi teman-temannya di Ruang OSIS dengan kabar tersebut.
“Wa’alaikumsalam” Jawab Maha santai.
“Fans baru lagi tuh, laris manis” Wahyu nimbrung.
“Laris sih laris, tapi kapan nih traktiran?” sindir Dana pada Maha yang sampai sekarang masih betah  jadi jomblo.
“Udahlah guys, apa sih enaknya pacaran?” Tanggap Maha santai.
“Makanya, puya cewek donk Lo!” Suruh Reno.
“Emang bisa?” Tanya Maha merendah.
“Ha? Eh, Maha tanya nih bro! Emang bisa? Bisa nggak Bro?” Ledek Wahyu.
“Nggak, Lo nggak bisa Ha, tenang aja.” Tambah Tya.
Maha hanya tersenyum tenang mendengar ocehan anak buahnya.
“Heh, ayam bego juga tahu kalo nggak ada cewek di sekolah ini yang bakal nolak Lo!coba aja.” Nasihat Ardo.
“Nggak semua, paling Cuma beberapa. Gue kan juga manusia” Maha merendah lagi.
“Siapa sih yang nggak mau jadi cewek Ketua OSIS?” Siska nyambung
“Pasti ada” Jawab Maha yakin.
“Berani taruhan, sekali Maha nembak salah satu cewek sekolah ini, pasti diterima.” Kata Reno yakin
“Gue ikut, dijamin Maha diterima.” Wahyu ikut-ikutan.
“Gimana, Guys?” Reno minta pendapat yang lainnya.
“Gue setuju.” Tya bergabung.
“Oke! Gue mau, kalo kalian menang apa taruhannya?” Tantang Maha.
“Lo jadi kacung Kita selama 5 hari.” Balas Reno mewakili teman-temannya.
“Boleh, dan kalo ternyata Gue ditolak, Kalian nggak Gue apa-apain karma pada dasarnya, kalian kan kacung Gue.” Balas Maha tanpa beban.
“Terus Targetnya siapa?” Tanya Tya.
“Semuanya bakal ada di sini.” Maha mengangkat Handycam di sampingnya.
“Cara mainnya?” Wahyu ikut-ikut tak mengerti.
“Kita liat dua hari lagi. ok!” Maha meninggalkan teman-temannya dengan senyum merekah.
“Nabila Adistya…Tunggu Aku!” Batin Maha yakin.

THE END



April 22, 2008             

1 komentar:

Coretan Pelajar 19 Januari 2012 pukul 20.40  

sesama blogger kita berteman yuk.. Salam Kenal ya.

Mampir di my blog ya Coretan Pelajar Artikel Pendidikan
hehe makasih

Posting Komentar

About this blog

happy reading

Total Pageviews

Followers

About Me

Foto Saya
dianpra
Writing for Pleasure
Lihat profil lengkapku

thanks for visiting