Kepada: Hati Itu

Dearest nathan...
Nat, apa kabar? aku tahu kamu pasti akan menjawab 'baik' dan berbalik menanyakan bagaimana kabarku, meski aku tak yakin kamu benar-benar ingin tahu kabarku atau sekedar berbasa-basi. Dan aku tak pernah tahu, apakah keadaanmu yg sebenarnya sebaik jawaban 'baik' yg kamu lontarkan itu. seringkali aku tak yakin Nat, aku tak yakin kamu baik-baik saja, aku tak yakin kamu menjawab sesuai kenyataan, aku sering menduga kamu mengatakan itu hanya karna kamu tak ingin orang lain tak terkecuali aku tahu keadaanmu yang sebenarnya. Kamu menjawab begitu karna kamu ingin supaya aku tak mengkhawatirkanmu kan? Gak bisa Nat... Tahukah kamu Nat? aku lebih sering memikirkanmu daripada lelaki yg sedang menjalin hubungan denganku, aku lebih mengkhawatirkan keadaanmu daripada keadaanku sendiri. Aku cuma ingin kamu tahu kok Nat, aku gak minta balasan, gak minta perhatian.
Nat... sebentar lagi tanggal 4 november, kamu inget ada apa pada tanggal itu tahun lalu? Aku gak akan lupa nat, betapa malam itu jadi malam yang mengejutkan buatku. lewat pesan singkat itu, kamu mengutarakan maksudmu, memintaku untuk mengisi ruang kosong di hatimu, aku merasakan ketulusan yang gak pernah aku temukan sebelumnya, ketulusan seorang laki-laki diawal usia 20an pada lawan jenisnya. Aku baru mendapatkanya dari kamu, Nat. Dan tanpa ragu aku mengiyakan permintaanmu. Aku bahagia banget, perasaanku terbalas. Terimakasih Nathan.
Maaf Nat. Aku bukan bermaksud untuk membuka lagi sakit hatimu, aku ingin minta maaf. Maaf yang resmi. Atas semua perlakuanku yang aku kasih ke kamu itu. Aku menyakiti kamu, memporak porandakan kebahagiaanmu, menghancurkan semangatmu. Maafkan aku Nathan. Aku emang gak tau rasa sakit yg kamu alami karna aku. Karna mataku sudah buta kala itu, begitu juga hatiku yg sudah mati rasa. Kalau ada hal yg bisa menebus dosa besarku ke kamu, apa pun itu aku bakal berusaha untuk melakukan, mencari, mendapatkannya. Untuk kamu, Nat. Sebagai penebus dosaku.
Nathan, jujur aku pengen banget tau keadaanmu saat ini. Apa kamu baik2 aja? Apa kamu masi menjadi pecinta kopi dan rokok? Apa makanmu selalu terjamin 3x sehari? Apa tidurmu cukup? Bagaimana kuliahmu? Apa kabar IPmu? Kamu masih suka bertualang di waktu senggangmu? Siapa tempatmu berkeluh kesah sekarang? Masihkah kamu menulis puisi? Masihkah kamu suka filsafat? Siapa yg mengingatkanmu untuk merapikan rambutmu ketika sudah mulai panjang? Siapa yg sering mengucapkan selamat malam menjelang tidur sekarang? Aku rindu masa2 itu Nat... Aku merindukanmu, aku mengkhawatirkanmu... Apa kamu masih bisa bernafas seperti biasa? Apakah kamu masi berjalan seperti biasa? Kamu masih hidup kan, Nat?
Mungkin aku tak pernah mendoakanmu sehabis aku menjalankan kewajibanku padaNya, tapi tiap kali aku ingat kamu, hati ini gak pernah berhenti mendoakanmu Nathan. Aku minta Tuhan menjagamu, membimbingmu, menemanimu selalu. Aku gak mau kamu hilang arah, aku gak ingin kamu goyah.
Kamu boleh saja melupakanku, tapi jangan lupakan pemberi hidupmu, jangan lupakan Tuhanmu. Aku berterimakasih pada Tuhan, karna takdirNya aku bisa mengenalmu, Nathan.

0 komentar:

Posting Komentar

About this blog

happy reading

Total Pageviews

Followers

About Me

Foto Saya
dianpra
Writing for Pleasure
Lihat profil lengkapku

thanks for visiting