Letter to Af


Dear mas Af,
Mas Af, apa kabar? Semoga Allah slalu melindungi mas. Amin.
Jakarta gimana mas? Enak tinggal disana? Kerjaan mas gimana? Temen-temen mas baik-baik kan orangnya? Maaf ya mas, aku banyak tanya, soalnya aku pengen tahu banyak sih... Kan semenjak mas Af di Jakarta, mas belum pernah cerita-cerita ke aku. Kalo aku duluan yang tanya, aku takut aku ganggu mas, nggak berani, hihii
Mas Af, aku pengen ngobrol banyaaaakk banget ke mas. Semester ini aku bisa nempuh full lagi, alhamdulillah, nggak ada nilai c mas. Masuk tahun ajaran baru, aku sekarang uda smester 5, semester tengah, masi cukup lama untuk menyandang gelar sarjana kaya mas, tapi kudu tetep smangat! kudu kuliah yang bener biar bisa cepet-cepet nyusul mas Af jadi sarjana.
Mas Af, kemarin aku jalan-jalan muterin kota. Lewat jembatan kembar malem-malem, masih sama kaya 6 bulan yang lalu, waktu kita lewat sana sehabis mas traktir aku di hari ulang tahun mas. Aku juga sempat lewat depan resto perahu. Hihiihi, jadi inget pertama makan di tempat itu. Oh iya mas, bangunan besar yang mas bilang mau dijadiin hotel itu sekarang udah jadi lho mas, keren banget mas. Mewah.
Mas Af, sebentar lagi tanggal 12 oktober, mas Af tau nggak itu tanggal apa? oke lah, mas nggak perlu susah-susah untuk mengingatnya. Tapi mas inget kan pertama kali mas makan di Angkringan Mie Setahun yg lalu? Tau nggak mas? Sampai sekarang, aku mas inget rasa mie yg aku makan pas bareng sama mas, dan sampai sekarang mie itu jadi menu favoritku kalo dateng kesana. Hihii... tahun ini... Uda pasti aku gak bisa ngulang kejadian yang sama kaya tahun lalu. Gak bisa makan mie lagi sama mas Af, gak bisa ngobrol di teras kosan lagi sama mas Af. Mas jauh di Jakarta sih... Hehee dan aku masi di Jember, entah kapan aku keluar dari kota ini. Yang pasti aku harus memanfaatkan waktuku di kota ini sebaik2nya, sebenci apapun aku pada kota ini tanpa ada mas Af, suatu saat aku pasti rindu kota ini.


Ah, baru sebentar mas pergi, tapi rasanya kota ini kehilangan warna dimataku. sekarang aku cuma bisa berandai2... Seandainya jakarta-jember seperti kampus fisip-ft, seandainya aku bisa kaya jinny yg bsa dengan mudah berpindah tempat hanya dengan berkedip, seandainya tempatku berbaring sekarang cuma berbatas tirai dengan tempat mas berbaring, seandainya bicara dengan mas seperti bicara dengan adikku, seandainya... Dan seandainya... Sayangnya... Aku takut, takut buat sms mas sekedar tanya kabar, takut menelepon mas sekedar ingin mendengar suara mas, takut menerima kenyataan terperih yg akan aku terima dari mas kalau aku jujur dengan perasaan ini. karna aku rapuh mas... Dan makin rapuh sepeninggalmu dari kota ini.
Mas Af, aku minta maaf, atas kelancanganku menulis surat ini. Entah surat ini sampai ke tangan mas atau nggak, entah alamat yg dituju salah atau benar. Aku minta maaf atas tragedi terakhir kita bertemu di festival itu, mungkin mas merasa gak ada yg salah, tapi aku merasa itu kekonyolan paling parah mas. Aku sedih kenapa harus bertemu mas ketika aku sedang bersamanya? Dan aku minta maaf untuk kelancanganku mengungkapkan berbagai hal aneh mengatasnamakan mas di jejaring sosial. Aku kangen mas Af...
Mas Af, baik-baik ya di kota orang... Merinding aku menulis surat ini, membayangkan kehidupan mas di kota sekeras Jakarta. Jaga kesehatan ya mas, ingat Allah selalu. Semoga mas bisa meraih kesuksesan disana, hidup makmur, dan tetap bersahaja, seperti mas Afin yang aku kenal. sudah ya mas, lain kali kalo aku kangen mas, aku pasti akan tulis surat lagi.
Teriring doa dari hati...
Semoga Allah selalu menemanimu...

Al

0 komentar:

Posting Komentar

About this blog

happy reading

Total Pageviews

Followers

About Me

Foto Saya
dianpra
Writing for Pleasure
Lihat profil lengkapku

thanks for visiting